Dia adalah sahabatku bahkan lebih Dia adalah yang diburu datang padaku Sekedar lepas lelah dan sembunyi untuk berlari lagi Dia adalah yang terbuang mengetuk pintuku Penuh luka dipunggungnya merah hitam Dia menjadi terbuang setelah harapannya dibuang Bapaknya pegawai kecil kelas sendal jepit Yang kini didalam penjara sebab bela anaknya Untuk darah daging yang tercinta selesaikan sekolah Sahabatku gantikan bapaknya coba mencari kerja Namun yang didapat cemooh harga dirinya berontak Lalu dia tetapkan hati hancurkan sang pembuang Air putih aku hidangkan aku dipersimpangan Aku hitung semua lukanya seribu bahkan lebih sejuta lebih Pagi buta dia berangkat diam-diam Masih sempat selimuti aku yang tertidur Aku terharu do'aku untukmu . . . . . . o . . . . . . . . Sebutir peluru yang tertinggal dibawah bantalnya Kuberi tali jadikan kalung lalu ku kenakan Sekedar mengingatmu kawan yang terus berlari Selamat jalan kawan selamat renangi air mata Hey sahabat yang terbuang engkau sahabatku tetap sahabatku Engkau sahabatku tetap sahabatku . . . . . . . . . . ( 1000x )